Kegiatan

Silaturahmi Tiada Henti

Silaturahmi tiada henti adalah salah satu jargon SMADA 88 Jombang yang selalu memupuk tali silaturahmi baik dengan alumni seangkatan maupun dengan angkatan lain. Ini yang membuat SMADA 88 Jombang semakin solid.

Jiwa sosial yang ditumbuh kembangkan oleh pengurus IKA SMADA 88 Jombang sangatlah menyentuh dan semakin membuat saudara-saudara kita yang mengalami musibah semakin bersemagat menjalani hidup karena rasa kekeluargaan kami yang semakin erat.


Kegiatan Sosial Santunan Duka

Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 2 Jombang tahun 1988 yang sering disebut SMADA 88 ini bukan sekedar ikatan silaturahmi antar alumni saja. Tetapi ketika saudara kita Alumni SMADA 88 sudah meninggal pun kita masih tetap bersilaturahmi dengan keluarga yang ditinggalkan.

Berikut ini adalah perjalanan kegiatan anjang sana ke keluarga Alumni SMADA 88 yang telah tiada sekaligus memberi santunan duka sebagai tali kasih kekeluargaan.

Selanjutnya ....

Kegiatan Sosial Bantuan Kemandirian Usaha


Menyikapi kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun serta melemahnya mata uang dunia khususnya terhadap dollar Amerika Serikat yang berdampak pada kondisi perekonomian negara Asia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, kondisi ekonomi yang melemah ini menyebabkan dunia usaha banyak terkena imbas pelemahan dimaksud sehingga menambah banyaknya pengangguran karena pengurangan tenaga kerja, hal ini berakibat pada bertambahnya warga yang berada dibawah garis kemiskinan.

Kami Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 2 Jombang tahun 1988, tergerak untuk membantu saudara-saudara kami yang kurang beruntung tetapi mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitarnya dengan membuka atau menggiatkan kegiatan usaha produktif kecil menengah maka diharapkan akan memperluas lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesajahteraan keluarga Indonesia sehingga jumlah keluarga miskin di Indonesia dapat berkurang secara bertahap.  Sayang sekali kalo potensi yang bagus ini terabaikan karena kekurangan modal kerja.


Foto Dokumentasi survey lapangan usaha yang akan dibantu 








Peduli Banjir Mojoagung

Sejumlah desa di Mojoagung yang dilanda banjir antara lain Mojoagung, Kedunglumpang, Janti, Mancilan, Betek, Kauman, Kademangan, dan Gambiran. Sedangkan desa di Kecamatan Mojowarno yang dilanda banjir antara lain Selorejo, Grobogan, dan Japanan. "Kami sudah mengevakuasi warga yang lanjut usia, sakit, serta perempuan dan balita." katanya. 

Kebanyakan desa yang dilanda banjir berada di wilayah bantaran sungai. Tanggul yang biasanya mampu menahan tambahan debit sungai yang datang dari hulu kali ini tak berdaya. "Ada yang terendam sampai lebih dari 2 meter," kata Hadi, warga setempat.
Di Mojoagung, banjir melumpuhkan hampir seluruh fasilitas publik di kecamatan itu. Di antaranya SD Negeri Gambiran I dan SD Negeri Gambiran II, yang terendam banjir hingga 1 meter. "Dalam 12 tahun terakhir, sekarang yang paling parah. Sebelumnya enggak sampai setinggi ini airnya," kata salah satu guru SD Negeri Gambiran I. 

Tak hanya sekolah, kantor pos di Kecamatan Mojoagung juga terendam banjir. Bahkan ketinggian air di kantor pos ini sampai 1,5 meter. Beruntung, "Peralatan elektronik dan barang-barang berharga sudah dievakuasi," kata Kepala Kantor Pos Cabang Jombang Hari Sumaryono. 

Markas Kepolisian Sektor Mojoagung juga terendam banjir setinggi 1 meter. Pelayanan di sana untuk sementara dipindah ke lokasi lain. Adapun para tahanannya dititipkan ke markas kepolisian resor setempat. 


Kepedulian teman teman Alumni SMADA 88 sangat tarasa dalam musibah ini.


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar